Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di jaringan payudara. Mutasi genetik dalam sel payudara dapat menyebabkan perubahan yang membuat sel-sel ini berkembang biak secara tidak normal dan membentuk tumor. Jika tidak terdeteksi dan diobati, kanker payudara dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui sistem limfatik atau aliran darah.
Salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah faktor genetik dan keturunan. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara secara signifikan. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, terutama ibu atau saudara perempuan, risikonya akan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat tersebut. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Perubahan hormon juga berperan dalam perkembangan kanker payudara. Paparan estrogen dalam jangka waktu lama, seperti menstruasi dini sebelum usia 12 tahun atau menopause yang terlambat setelah usia 55 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, penggunaan terapi hormon jangka panjang setelah menopause juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan pola makan tinggi lemak jenuh, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Obesitas juga merupakan faktor risiko, terutama pada wanita pascamenopause, karena lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen yang berkontribusi pada pertumbuhan sel kanker. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko karena berpengaruh pada keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Paparan radiasi dalam jumlah besar, terutama pada usia muda, juga dapat menjadi penyebab kanker payudara. Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di area dada, misalnya untuk mengobati kanker lain seperti limfoma Hodgkin, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk menghindari paparan radiasi yang tidak perlu dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. https://reports.sonia.utah.edu/
Meskipun tidak semua penyebab kanker payudara dapat dicegah, deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), mammografi, serta gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan peluang kesembuhan. Jika ada gejala mencurigakan seperti benjolan di payudara, perubahan bentuk atau tekstur kulit, atau keluarnya cairan dari puting, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.